padang panjang

Alhmadulillah, pemerintah Padang Panjang sangat mendukung setiap kegiatan keagamaan yang ada. Ini karena Padang Panjang merupakan kota serambi mekah, kota yang sangat agamais dan memegang nilai-nilai keagamaan. Pemerintah Padang Panjang juga menggalakkan kegiatan “kambali ka surau”. Kegiatan yang bertujuan untuk mengajak masyarakat Padang Panjang untuk solat ke masjid. Pemerintah rela mengeluarkan dana yang besar agar masyarakat mau ke masjid bahkan wakil wali kota Padang Panjang rela berkeliling solat subuh ke masjid-masjid Padang Panjang untuk melihat jamaah solat subuh.
Para pengurus masjidpun berusaha untuk memperindah dan mengadakan kegiatan di masjid agar masyakat sekitar mau pergi ke masjid. Pemerintah memeberikan uang kemakmuran kepada masjid-masjid yang ada dan juga untuk guru MDA (madrasah diniyah awaliyah) juga digaji oleh pemerintah. Begitulah perhatian dari kota Padang Panjang untuk mewujudkan Padang Panjang “kota serambi mekah” “kambali ka surau”. Saya sangat mendukung dan bersyukur kepada Allah karena pemerintah yang sangat mendukung kegiatan keagamaan dan juga kota Padang Panjang merupakan kota kecil yang memiliki pemasukan yang sangat besar. Kota ini mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat yang cukup besar. Kalau dilihat masyarakat Padang Panjang cukup sejahtera dengan kehidupan mereka di Padang Panjang, Kota ini cukup aman.

Di padang Panjang juga terkenal sebagai kota pendidikan. Disini banyak kotoh-tokoh nasional yang pernah belajar di Padang Panjang, seperti buya Hamka, Agus Salim, M. Natsir, H. Miskin, dll. Kota Padang Panjang juga memiliki sebuah sekolah yang terkenal karena merupakan sekolah unggulan dan juga para siswa disini terkenal dengan kesolehannya. Di sekolah ini, selain terkenal siswanya yang pintar, siswanya juga diwajibkan untuk menghafal al-quran. Setelah tamat sekolah, mereka udah bisa mengahfal al-quran minimal 2 juz… sekolah ini juga sebagai sekolah percontohan bagi sekolah-sekolah yang lain. Insya Allah sebentar lagi sekolah ini akan menjadi sekolah internasional.
Tapi dibalik semua itu, dukungan dari masyarakat untuk mewujudkan program-program dari pemerintah kurang mendapat perhatian. Saya merasa kasihan dengan anak muda Padang Panjang, saya merasa kasihan kepada masjid-masjid Padang panjang yang sangat indah-indah tapi isinya hanya orang-orang calon mati dan Mansur (mancik surau (orang yang emang udah biasa ke masjid)). Yang paling saya sesalkan adalah birokrasi di padang Panjang.disini korupsi masih menjadi darah daging. Para birokratnya tetap memakan uang HARAM!
Saya pernah menjadi pengawas pelaksana pembuatan kali. Pagu dari pembuatan ini sekitar 400juta!!! Kalau saya hitung-hitung dan dianalisa, untuk 200juta aja tetap berlebih uang tersebut. Dikemanakan uang itu?! Apakah dimakan menjadi uang HARAM?! Siapakah yang ikut memakan uang HARAM itu?! Apakah karena Padang Panjang kota kecil dan memiliki pemasukan besar jadi uang tersebut dihambur-hamburkan aja?! Satu lagi proyek pembuatan jalan, kira-kira pajang jalan itu + 100m dengan pagu 1 M, mungkinkah sebesar itu uang yang dikeluarkan untuk membuat jalan?! Di Padang Panjang juga ada bantuan usaha untuk yang diberikan untuk setiap kelurahan maksimal 20juta. Bantuan dana ini tidak dipungut bunga sedikitpun tapi kenapa ya pegawai kelurahan itu bilang ada bunganya. Bunga pinjaman itu sama dengan bunga bank kalau kita pinjam ke bank. Yang lebih mirisnya adalah anak muda Padang Panjang. Mabuk-mabukaan, balapan liar, nonton film porno, berkelahi, dll. Ini disebabkan kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya.

0 komentar:

Posting Komentar