Mendengar berita rencana
kedatangan kafilah dagang kaum Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan, Rasulullah
langsung mengajak kaum muslimin, dibawah komando beliau, untuk mencegat dan
merampas kafilah tersebut. Ini sebagai ganti atas kekayaan yang dirampas oleh
sebagian kaum Musyrikin Mekkah.
Di tengah perjalanan
menuju Mekkah, Abu Sufyan mendengar bahwa kafilah akan dihadang oleh kaum
muslimin. Karena itu diutuslah seorang kurir untuk menyampaikan berita kepada
kepada kaum Quraisy dan meminta pasukan untuk menyelamatkan harta kekayaan
mereka. Setelah mendengar berita ini, seluruh kaum Quraisy bersiap diri untuk berangkat perang dengan kaum muslimin.
Setelah mendengar berita
keberangkatan kaum Quraisy, Rasulullah segera meminta pandangan dari para
sahabatnya. Al-Miqdad bin Amr yang dengan tegas menyatakan, “Ya Rasulullah,
katakanlah apa yang diperintahkan Allah kepada anda. Kami tetap bersama
anda...” kemudian Rasulullah berkata, “Kemukakanlah padangan kalian kepadaku,
wahai manusia.” Sa’ad bin Mu’az menjawab, “Demi Allah, tampaknya anda
menghendaki sikap kami, wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, “Benar!” Sa’ad berkata,
“Kami telah beriman kepada anda dan kami pun membenarkan kenabian dan kerasulan
Anda. Kami telah menjadi saksi bahwa apa yang telah anda bawa adalah benar.
Atas dasar itu, kami tetap bersama anda. Demi Allah, seandainya Anda menghadapi
lautan dan anda terjun ke dalamnya, kami pasti akan terjun bersama anda...”