ABDULLAH BIN ABBAS


Ibnu Abbas serupa dengan Ibnu Zubeir bahwa mereka sama-sama menemui Rasulullah dan bergaul dengannya selagi masih becil, dan Rasulullah wafat sebelum Ibnu Abbas mencapai usia dewasa. Tetapi ia seorang lain yang di waktu kecil telah mendapat kerangka kepahlawanan dan prinsip-prinsip kehidupan dari Rasuluilah saw. yang mengutamakan dan mendidiknya serta mengajarinya hikmat yang murni. Dan dengan keteguhan iman dan kekuatan akhlaq serta melimpahnya ilmunya, Ibnu Abbas mencapai kedudukan tinggi di lingkungan tokoh-tokoh sekeliling Rasul ....
Ia adalah putera Abbas bin Abdul Mutthalib bin Hasyim, paman Rasulullah saw. Digelari "habar" atau kyahi atau lengkapnya "kyahi ummat", suatu gelar yang hanya dapat dicapainya karena otaknya yang cerdas, hatinya yang mulia dan pengetahuannya yang luas.

Berinteraksi Dengan Al-Qur’an


Allah telah menganugerahkan kepadanya kunci yang fundamental “kunci pergerakan” yang dapat membuka rahasia-rahasia Al-Quran, yang ingin dihadirkan dalam kitabnya Fi Zhilal Al-Quran… (Lihat “Al-Manhaj Al-Haraki Fi Ad-Zhilal”).
Sesungguhnya masalah –dalam memahami petunjuk-petunjuk Al-Quran dan sentuhan-sentuhannya- bukanlah terletak pada pemahaman lafazh dan kalimat-kalimatnya, bukan pada “ tafsir Al-Quran – sebagaimana yang kita sangka !- masalahnya bukanlah demikian…namun kesiapan jiwa dengan menghadirkan perasaan, indra dan pengalaman : persis seperti kesiapan perasaan, indra dan pengalaman saat diturunkannya Al-Quran, yang selalu menyertai kehidupan jamaah muslimah yang selalu bergelut dalam peperangan…bergelut dalam jihad, jihadun nafs –jihad melawan hawa nafsu- jihadun nas –jihad melawan manusia-…jihad melawan nafsu angkara dan jihad melawan musuh…usaha dan pengorbanan, takut dan harap, kuat dan lemah, jatuh dan bangkit…lingkungan Mekah, Dakwah yang berkembang, minoritas dan lemah, asing di tengah-tengah manusia..lingkungan yang terkucil dan terkepung, lapar dan khawatir, tertekan dan terusir, dan ter embargo –terputus- kecuali hanya mengharap dari Allah…
Kemudian lingkungan Madinah : lingkungan pergerakan pertama bagi masyarakat muslim antara tipu daya, kemunafikan, disiplin dan kebebasan…suasana perang Badar, Uhud, Khandak, dan perjanjian Hudaibiyah…Suasana “Al-Fatah” kemenangan, perang Hunain, Tabuk, dan suasana pertumbuhan umat Islam, perkembangan sistem kemasyarakatan, persatuan yang hidup antara perasaan, kemaslahatan dan prinsip dalam memuliakan pergerakan dan dalam naungan sistem.

PADA dahulu kala, lahirlah seorang anak laki-laki yang diberi nama oleh orang tuanya dengan nama RAHMAT HIDAYAT. Ia merupakan anak ke-5 dari enam bersaudara. Ketika orang tua Rahmat mau melahirkan dirinya, ia pergi ke suatu tempat yang orang-orang menyebutnya dengan rumah sakit Ibnu Sina Padang Panjang. Dari perjuangan orang tuanya untuk melahirkan maka keluarlah seorang anak yang sangat imut dan lucu. Ia lahir pada pukul 16.28 WIB pada hari minggu, 29 Rabiul Awal 14.. bertepatan dengan 29 Oktober 1989. Rahmat merupakan seorang anak yang sangat manja kepada orang tuanya. Ia selalu minta ikut pergi kalau orang tuanya mau pergi dan orang tunya pun selalu membawanya pergi. Pekerjaa orang tuanya adalah pedangang sayur yang sukses. Orang tuanya memiliki truk 3 buah untuk mengangkut barang dagangannya ke Rimbo Bujang, provinsi Jambi. Ketika orang tuanya pergi berdagang, Rahmat sering dibawa untuk menemani orang tuanya.
Pernah suatu kejadian, ketika orang tua Rahmat dalam perjalanan dagang, mobil truknya terbalik di perjalanan. Padahal di dalam mobil itu ada Rahmat, yang ketika itu masih berumur lima tahun, dan orang tuanya. Untung ketika itu orang tua Rahmat tidak mengalami apa-apa dan dia hanya ada sedikit luka di leher bagian belakang.
Dulu dia pernah mengenyam pendidikan TK di Rimbo Bujang. Setelah dua minggu sekolah, Rahmat langsung tamat, Ia keluar dari TK karena nggak betah dan selalu mengangis ketika sekolah.
“Taman mau pulang… Taman mau ke tempat Amak…. Huhuhu….” Kata Rahmat terisak-isak ketika sedang sekolah. Rahmat nggak pernah menyelesaikan pendidikan TK-nya.
Rahmat biasa dipanggil dengan nama TAMAN oleh keluarganya. Ini bermula dari kakak yang diatasnya susah untuk menyebutkan nama Rahmat jadi dengan seenaknya kakak yang ketika itu juga masih kecil memanggil Rahmat dengan sebutan Taman. Rahmat juga biasa dipanggil dengan LELEK ketika kecil. Ini merupakan panggilan kecil buat Rahmat. Nggak ada yang tau kenapa Ia dipanggil Lelek.
Rahmat langsung melanjutkan pendidikannya ke SD 04 Kampung Manggis. Awal-awal sekolah, ia juga nggak mau sekolah karena berpisah dengan orang tua (maklum anak manja) tapi dia dipaksa untuk tetap sekolah. Rahmat di bawa ke sekolah oleh orang tua dengan dibujuk akan diberi uang yang banyak. Setelah dipaksa oleh guru dan orang tua untuk sekolah, akhirnya Rahmat mau juga sekolah.
Rahmat menamatkan pendidikan SD-nya selama 8 tahun. Dia pernah tinggal kelas di kelas 1 dan 2. Pada kelas 4, prestasi Rahmat mulai berubah. Dia mulai masuk rangking 10 besar dan bahkan sampai juara 1.
Rahmat melanjutkan studinya ke MTsN Padang Panjang yang merupakan sekolah terbaik di Padang Panjang. Lalu Rahmat melanjutkan sekolah ke SMAN 3 Padang Panjang. Banyak pengalaman dari sekolah baru ini. Ia merupakan angkatan kedua dari sekolah tersebut. Sekolah tersebut terletak agak terpelosok dari keramaian dan dekat dengan rumah potong hewan. Ketika hujan datang, maka sekolah itu akan beraroma tak sedap. Ketika itu hanya ada satu gedung dengan empat lokal. Rahmat dan teman-teman-nya harus masuk sekolah pada siang hari sebab harus bergantian dengan kakak kelasnya. Teman-temannya disana sangat menyenangkan dan asyik untuk diajak bicara. Awal sekolah disana, Rahmat agak terkejut dengan keadaan sosial disana. Rahmat merupakan anak MTs, sekolah agama, dan sekarang dia berada di sekolah umum yang lingkungannya pasti berbeda dari MTs.
Setelah tamat SMA, rahmat melanjutkan studinya ke UNAND jurusan teknik sipil. Disini dia tinggal di wisma FORISTEK. Wisma yang dikelola oleh Lembaga Dakwah Kampus Fakultas Teknik. Di wisma ini, orangnya pada baek dan serasa keluarga.
Untuk masalah keislaman, rahmat telah didik oleh orang tuanya untuk menjalankan perintah Allah. Ketika kecil Rahmat telah disuruh untuk pergi sholat ke masjid. Dia diiming-imingi akan diberi uang kalau shalatnya selalu ke masjid.
Kelas 4 SD, ia pernah ikut kegiatan Jamaah Tabligh. Karena para jamaah tabligh ini, dia semakin sering dan bertambah semangat untuk pergi shalat ke masjid. Ketika kelas satu MTs, dia telah ikut liqo dengan orang-orang Hizbut Tahrir. Liqo dengan mereka sangat menyenangkan. Lalu Rahmat ikut liqo yang diakan oleh orang-orang tarbiyah (PKS) sampai sekarang.
Tahun 2004, Rahmat telah ikut kegiatan yang diakan oleh orang-orang PKS, seperti kampanye, pawai ramadhan, itikaf, dll. Baik itu di MTsN atau di SMAN 3 Padang Panjang, Rahmat selalu dikenal sebagai orang PKS. Kepala sekolah pun tau dengan Rahmat dan aktifitasnya.
Rahmat Hidayat telah mengikrarkan dirinya kepada Allah bahwa dia telah menjual dirinya kepada Allah. Dia akan berkorban untuk agama ini. Dia telah menyerahkan sepenuhnya kepada Allah, dia telah menjadikan dakwah sebagai aktifitas dirinya. (Ya Allah kabulkan lah permintaannya, terimalah amalnya dan lindungilah dirinya agar tetap berada di jalan-Mu
Rahmat sangat hobi membaca. Bahkan ketika kecil dia telah membaca buku pergerakan walaupun dia sendiri nggak ngerti dengan buku yang dia baca. Ada satu buku yang sangat berperangruh bagi dirinya yang telah mampu mengubah kehidupan Rahmat. Setelah membaca buku itu berdoa kepada Allah bahwa dia ingin mati syahid di jalan Allah. Padahal ketika itu dia baru kelas 5 SD. Awal-awal berdoa untuk meminta mati syahid, dia agak gugup dan gemetaran tapi karena keinginannya yang kuat ia tetap membaca doa tersebut ketika shalat. Cita-cita tertinggi untuk menghadap Allah adalah dengan mati syahid. Ia sangat merindukan kematian ini. Ketika memegang dadanya, rahmat selalu menangis karena sangat merindukan syahid. “aku ingin syahid tertembak disini (*menunjuk dadanya). Amin ya mujib….
Walaupun Rahmat sudah kuliah, dia tetap nggak bisa lepas dari orang tuanya. Rahmat kalau sakit, seberapun parahnya sakit itu, yang ia ingin hanya pulang kampung. Ia tak mau dibawa ke rumah sakit untuk berobat. Ketika sakit, ia seperti zombi yang berjalan. Pulang kampung dalam keadaan sakit, sendiri tanpa ada yang menemani dan membantu pulang, berjalan sekoyong-koyongan untuk satu tujuan “pulang kampung”.

malam2 mengelola blog


ini adalah malam aku mulai mengelola blog, sebelumnya aku tak sempat mengurus blok ini karena kesibukan dan waktu yang tak ada untuk memulai mengelolanya. tapi alhamdulillah, sekarang aku sudah mulai mengelola blog yang aku buat.